Rabu, 22 Mei 2013

RuRu

Hari yang seperti biasa dilalui, sinar mentari telah meninggi, hangatnya tak lagi nyaman dikulit, terasa mulai pelan membakar. Jalanan terlihat sepi, tak seperti dua jam lalu ketika anak sekolah sibuk mengejar ilmu sementara para pekerja berburu waktu agar tak telat.
Sengaja aku memutar jalan lain agar dapat melihat dia. Ruru namanya, telah menjadi incaran hati sudah lama. Sejak dulu, aku hanya bisa memandangnya dari jauh, melihatnya bersama pujaannya. Hanya menikmati dari kejauhan tanpa berani menyentuhnya.
Sekarang, ketika masa telah berjalan, matahari bergantian dengan bulan dan hari berlari cepat berganti tahun. Sekarang, ketika ada kesempatan untukku dan seluruh keberanianku terkumpul, aku berhasil mendapatkannya. Dapat kupandangi setiap waktu yang kupunya, kusentuh seluruh bagian dirinya, bahkan kurasakan hal yang paling indah bersamanya. Hal yang dulu sekedar mimpi kini telah menjadi nyata.
Sekarang, dia sedang memperindah salah satu bagian yang penting dari dirinya. Sekitar 7 menit langkahku sampai, rasanya ingin berlari, segera melihat tubuhnya yang menggoda. Ah, pasti makin mempesona dirinya, kan terlihat seperti mawar yang baru mekar, setiap orang ingin memetiknya.
Akhirnya sampai, terlihat ia makin memukau seperti bayanganku, terlihat bodynya makin menggoda menarik tanganku tuk menyentuhnya. Tak sabar rasanya tuk bersama, melewatkan waktu bersama, menikmati hangatnya sang fajar bersama.
Ah, RuRu sepedaku. Sepeda yang dulu hanya boleh dipakai kakakku seorang, akhirnya sekarang jatuh diwariskan kepadaku. Dulu hanya bisa melihatnya dinaiki kakakku, tapi sekarang aku berhak setiap waktu dan kemana pun. Dengan sedikit perubahan dibeberapa sisi, berharap dapat mengantarkan impian terbesar dalam hidupku. RuRu, semangat, aku yakin kita bisa......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar