Minggu, 03 November 2013

UNGU VIOLET (PUISI LAMA)




Dalam kesendirian, kian lama kurasakan kebenaran sebuah ungkapan lama.
Betapa nilai seseorang sangat terasa, justru ketika dia tiada. 
Dan ketiadaanmu memberi petunjuk yang amat nyata.
Betapa rapuh jiwaku dalam kesendirian.
Dan betapa utuh dalam kebersamaan denganmu.
Hanya ada satu kata yang mampu mengungkap semuanya, yaitu cinta.
 Kurasa sudah tiba saatnya aku bercerita
Kenapa dengan cinta itu, aku justru menjauh darimu.

….
Maaf kalau semua tidak berjalan seperti yang kita mau.
Kadang kita berharap Tuhan akan menunjuk jalan kita dan membuka sedikit tabir rahasia-Nya. Seperti matahari yang terbit di timur dan terbenam di barat.
Atau seperti waktu yang tak pernah berhenti.
Perasaanku akan selalu dekat denganmu.
Sepi bicara, betapa sempitnya waktu.
Betapa terasa besarnya cinta.
Jikapun aku percaya ada hidup setelah mati, kita tidak akan pernah bertemu lagi.


Kita selalu mencoba tuk menghargai hidup agar lebih berarti.
Meskipun kecil, tapi embun pertanda datangnya musim semi.
Suara burung atau bunyi yang indah bukan pilihan
Keduanya akan selalu ingin kita nikmati.


Jika aku harus memilih, aku tidak akan memilih
Karena angin akan selalu membawa legenda cerita kita
yang selalu berakhir bahagia.
Hanya waktu yang bisa merenggutmu dari aku.

2 komentar: