Pasar Segamas Purbalingga, berdiri disamping kantor polres Purbalingga dan terminal Purbalingga, termasuk dalam wilayah kecamatan Kalimanah. Sebenarnya ini adalah pasar Purbalingga yang dibangun beberapa tahun yang lalu, sebelum disini Pasar Purbalingga berada tepat dijantung kabupaten Purbalingga, tak jauh dari areal alun2, pendopo, masjid agung, rutan, komplek sekolah dan lainnya. Mengenai pembangunan dan pemindahan pasar ini dulunya sempat terjadi perbincangan antara yang pro dan kontra, tapi nyatanya sampai sekarang masih berdiri nih pasar.
Layaknya pasar dikota lainnya, Pasar Segamas (katanya singkatan dari Segitiga Emas) menjual aneka kebutuhan masyarakat Purbalingga. Dari sayur mayur yang masih segar, ikan, daging, tahu, tempe, bumbu dapur, makanan tradisonal, jajanan. Hingga baju, sandal, sepatu, tas dan lain sebagainya.
Ini yang kusuka, dari kacang kletik, klanting jawa, klanting suweng, makaroni, kacang umpet, peyek, sale pisang dan aneka jajanan khas Purbalingga bisa ditemuin, mau kiloan atau bal-balan sekalian bisa, harga bisa dinego,,
Dua yang menurutku paling menarik di pasar ini adalah, penjahit tradisional (gila jaman sekarang ternyata masih ada yang njahit diareal pasar seperti ini). Satu lagi yang paling menarik adalah gambar dibawah ini, penjual yang menjual alat tradisional yang namanya saja sudah kulupakan,, (kalo menurutku sih bonang namanya)..
Dia ahli banget mainan barang jualannya,, dari musik campursari sampai gending jawa dipamerankan pada pembelinya. Pokoknya yang lagi nyari alat musik tradisional Jawa seperti gambar dibawah, langsung saja meluncur ke Pasar Segamas Purbalingga disisi kanan pintu masuk utama..
Setuju sama pendapat orang bahwa pasar adalah miniatur, disini dapat kita temuin berbagai jenis orang dari ujung daerah, dengan bahasa yang terkadang berbeda, dengan umur dan sifat yang berbeda. Dipasar pula dapat kita temukan berbagai hal yang menarik, disini transaksi jual - beli barang maupun jasa berada. Meski terlihat kotor atau kumuh, tapi pasar tradisional itu tempat yang menarik, ada transaksi tawar menawar, meski banyak pedagang yang menjual barang yang sama mereka tak saling ngotot,, saling berbagi mencari sebuah rejeki dari Sang Tuhan.. Maka dari itu semoga pasar tradisional tak kalah dari toko modern, semoga pasar tradisional tetaplah ada..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar