Gerimis di suatu senja
Diluar gerimis belum reda
Sama seperti luka ini yang belum juga reda
Saat rintih hujan perlahan menetes
Ketika itu pula secuil kenangan kembali meretas
Dari balik kesepian.
Senja tetaplah diujung barat, selama dunia belum kiamat
Dan hujan masih menyisakan gerimis,
Jingga berusaha menerobos awan kelabu, meski tak mampu
Menyisakan sinarnya diujung
Senja dan gerimis mencoba tuk bersatu
Adakah luka akan memudar
Seperti senja yang semakin larut dalam gerimis, dan berakhir pada gelap malam
2 Desember 2015
Selepas turun hujan
Buram, kaca berselimut tetes hujan
Dimana-mana ada air dalam kubangan
Bak dosa manusia,
Hujan lebat telah lewat
Meninggalkan tanah basah, menyisakan pesta halilintar, menghapus debu dan menyejukan para daun
Orang-orang lalu lalang, payung bagai lolipop pelangi
Dan mantel berkibar, diiringi bising motor
Sementara tukang becak masih setia dengan mantel plastik dan tudung bambu
Aku???
Hanya menikmati semua..
19 November 2015
Diluar hujan deras
Ingin menari dibawahnya
Langit mendung
Matahari pulang dengan lekas
Langit penuh kelabu
Hujan tak juga menghilangkan warna abu-abu
Tanah basah
Perlahan menyerap karunia alam
Dedaunan bersih
Debu kotor telah terjatuh
Mungkinkah dosa manusia akan luruh
Layaknya hujan membersihkan sebuah pohon
17 November 2015
Hujan kembali
Hujan kembali mengalun
Berirama dengan jiwa yang dingin
Berhembuskan angin malam
Menembus celah sunyi kelam
Hujan kembali datang
Seribu cerita akan terbawa
Hujan kembali pulang
Menimpa bumi yang resah
Hujan kala malam
Bulan pun mengalah
Apalagi bintang kian pasrah
Hujan telah kembali
8 November 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar