Sabtu, 12 Desember 2015

Gerimis Disuatu Senja



Gerimis di suatu senja

Diluar gerimis belum reda
Sama seperti luka ini yang belum juga reda
Saat rintih hujan perlahan menetes
Ketika itu pula secuil kenangan kembali meretas
Dari balik kesepian.

Senja tetaplah diujung barat, selama dunia belum kiamat
Dan hujan masih menyisakan gerimis, 
Jingga berusaha menerobos awan kelabu, meski tak mampu
Menyisakan sinarnya diujung 
Senja dan gerimis mencoba tuk bersatu

Adakah luka akan memudar
Seperti senja yang semakin larut dalam gerimis, dan berakhir pada gelap malam
2 Desember 2015


Selepas turun hujan 

Buram, kaca berselimut tetes hujan
Dimana-mana ada air dalam kubangan
Bak dosa manusia,

Hujan lebat telah lewat
Meninggalkan tanah basah, menyisakan pesta halilintar, menghapus debu dan menyejukan para daun
Orang-orang lalu lalang, payung bagai lolipop pelangi
Dan mantel berkibar, diiringi bising motor
Sementara tukang becak masih setia dengan mantel plastik dan tudung bambu

Aku???
Hanya menikmati semua..
19 November 2015


 
Masih hujan

Diluar hujan deras
Ingin menari dibawahnya
Langit mendung
Matahari pulang dengan lekas

Langit penuh kelabu
Hujan tak juga menghilangkan warna abu-abu

Tanah basah
Perlahan menyerap karunia alam
Dedaunan bersih
Debu kotor telah terjatuh

Mungkinkah dosa manusia akan luruh
Layaknya hujan membersihkan sebuah pohon
17 November 2015






Hujan kembali

Hujan kembali mengalun
Berirama dengan jiwa yang dingin
Berhembuskan angin malam
Menembus celah sunyi kelam

Hujan kembali datang
Seribu cerita akan terbawa
Hujan kembali pulang
Menimpa bumi yang resah

Hujan kala malam
Bulan pun mengalah
Apalagi bintang kian pasrah

Hujan telah kembali
8 November 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar