Jumat, 27 Januari 2017

Hujan dan Dia

Setelah kutinggalkan challange ini dihari ke 4, aku putuskan untuk kembali dan merampungkannya dalam sehari, di hari terakhir ini.  Tema hari ke4 adalah "pertemuan pertama dengan si dia". Oke kita langsung menuju lemari kenangan ..

Lelaki itu mengucapkan salam dan senyum yang hangat, ah lima detik yang selalu kukenang, lalu ia kupilihkan tempat disudut ruangan, ditempat yang terbaik. Sesekali aku mencuri pandang padanya, sepertinya ia sibuk, jari- jemarinya sibuk menekan tuts keyboard dan matanya tak pernah lepas dari layar monitor. 

Hampir satu jam ia menyelesaikan pekerjaannya, dan kini ia merenggangkan tubuhnya. Tak sengaja pandang kami bertemu, ia tersenyum, teramat menawan. Lelaki itu berpostur tinggi, rambutnya hitam, demikian pula kumis tipis diatas bibirnya. Dari kabar yang kudapat ia adalah pegawai kantor sebelah.

Hujan turun, lalu petir dan kilat bersahutan, disusul jaringan listrik yang padam, maka berakhirlah pekerjaanku di warnet ini. Ditambah aku hanya berduaan dengan lelaki itu, jadilah kami terperangkap dalam ruangan berlatar pemandangan hujan yang tak kunjung reda.

Lelaki itu bercerita, dan aku mendengarkan sambil sibuk mencatatnya di sudut hati. Dari perkataannya, kutuliskan ia lelaki yang pintar dan baik. Ia bercerita tentang pekerjaannya, yang dulu dan sekarang. Ia juga peduli akan kesehatan, dan mengingatkan jangan sampai lupa makan siang. Ia juga menulis blog, dan mengingatkan untuk fokus pada satu topik saja. 

Andai hujan tak pernah reda maka ia akan terus bercerita. Ia tersenyum menatap hujan yang menyisakan rintik-rintik. Setelah percakapan yang panjang ia menyebutkan nama dan nomor hpnya. Ia berpesan, mungkin suatu saat itu akan berguna. Seperti hujan yang tlah pergi, ia melangkahkan kaki keluar ruangan, ia pun pergi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar